Seorang Yang Mempunyai Mimpi-mimpi Besar Tentang Pengembangan Kreatif Marketing Untuk Perusahaan Anda Jasad 1 ~ Andi Riawan Krisdianto.Com
Profesional Creative Marketing, Bussines Auditor, Elektrik & Komputer Maintenance, Control panel, Pengadaan barang
Hasil yang di capai adalah tergantung bagaimana cara kita memperjuangkan sampai keringat darah terakhir sekalipun, semangat dan terus semangatlah jangan biarkan kita hidup dan mati tanpa kesuksesan apapun

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

sedekah mendatangkan banyak keuntungan dan barokah

No rekening donasi dan sedekah : BCA 0960663675 , BRI 0004 01 030993 50 0

Kamis, 23 Juni 2011

Jasad 1

John Lui memandang laut yang lepas, duduk diatas pasir dan termenung, dia tidak mengerti kenapa dia ada disini, langit yang merah pun tidak memberi jawaban apa2. Dilihatnya disebelahnya ada sebuah tubuh yang terseret air kepantai, pakaian compang camping, wajahnya pucat, bibirnya biru. Wajahnya sama dengan wajahnya sendiri, ada luka kecil di jidatnya, dan ada tatoo ditangannya. Pasti ini adalah dirinya, dia yakin itu adalah jasadnya. Entah kenapa dia mati, dan masih ada disini, dan melihat tubuhnya sendiri.

John menggendong jasad itu dan membawanya ketebing, dilemparkannya kelaut, dia tersenyum, dan kembali kepantai teridur. Esok pagi mentari merah menyapa kembali wajahnya, dan ketika bangun, dilihatnya jasad yang sama ada disampingnya lagi. Dia termangu, dan mengulang sekali lagi, esoknyapun jasad itu kembali lagi. Rupanya laut tidak lagi mau menerimanya. Mungkin kepedihannya terlalu dalam dan air laut tidak mampu membasuhnya.

John Lui berpikir sejenak dan terseyum, ah aku kuburkan saja. Maka sehari itu dia menggali lubang dan menaruh jasadnya kedalam lubang sedalam satu meter itu, dan menimbunnya dengan tanah. Diambilnya sebongkah batu besar ditaruh diatas sebagai lambang nisanya. John tersenyum setelah semua selesai dam dalam kelelahannya dia tertidur lagi.

Pagi itu dia terbangun oleh mentari merah yang masih saja ramah padanya, dan pelahan didekatinya kubur itu, ah disamping batu besar itu terlihat tubuhnya terduduk, tidak tampak bekas kotoran tanah, dan tidak terlihat pembusukan. Mulutnya pun masih mengulum senyum, yang entah kenapa terlihat pahit. John tidak ingin mencoba mengubur lagi, dia yakin tidak akan menyelesaikan masalahnya.

Di malam kelima John melihat diatas tanah gundukan sebelah sana ada api yang menyala, maka terpikirkan untuk kesana. Malam itu dia angkat jasad itu dan berjalan kearah api. John tidak merasa berat, jasad ini seperti tidak ada beratnya sama sekali. Disana terlihat ada dua orang tua yang sedang membakar sampah, besar nian apinya, lidahnya menyentuh langit. John meminta ijin untuk membakar jasadnya disana, dia ceritakan bahwa laut tidak lagi mau mambawa jasadnya, maka ingin dibakarnya jasad itu.

Maka di taruhnya tubuh itu dalam kobaran api. John tersenyum, tanpa perasaan apapun, bahkan tidak ada iba ataupun kegembiraan, hanya dipandangnya api itu dengan kosong. Keajaiban terjadi, tubuh itu tetap tidak mau terbakar, walaupun sampah, ranting, daun kering semuanya terbakar besar. Tubuh itu diam dan tidak terpengaruh sampai api itu mati sendiri.

John tidak bisa mengerti, dan mencari orang tua yang ada disana untuk menjelaskan, ternyata kedua orang tua itupun sudah tidak ada lagi disana. Dia termenung dan berpikir, kenapa laut tidak menerima jasadnya, dan api tidak mau memakannya. Dia termenung untuk menimbang, mau diapakan jasad ini? Di buang ke laut tidak bisa, dibenamkan kebumi tidak mau, dibakar pun tidak juga hangus. John tidak merasa nyamanmeninggalkan jasadnya disana.

Semalam John Lui berpikir dan berdiam diri, tidak ada rasa sakit lagi ditubuhnya, tidak ada rasa sedih lagi dihatinya, tidak ada kemarahan ataupun kegembiraan apapun pada dirinya. Dia heran, dulu suka dan duka terasa nyata, sekarang membayangkanpun dia merasa tidak mampu lagi. John terdiam dan mencoba memandang langit dengan bintang2 yang tidak lagi mengenalnya, dan rembulan yang sudah masuk sembunyi dalam selimut malam.

John Lui berkata: " Hari hari ku adalah perjalanan abadi menuju titik nadir yang tidak juga kumengerti. Sementara ruang dan waktu tidak juga berpihak padaku. Tapi aku yakin, ada pelangi diujung perjalanan ini." Diapun tersenyum, tanpa makna yang pasti.

Esok paginya, John memutuskan untuk membawa tubuh itu kembali kekota, membawanya kerumahnya, ke tempat kerjanya, dan kerestoran atau kekamar mandi sekalipun. Kemarin itu apa, dan besok akan bagaimana, tidak lagi punya arti buat John Lui, dia hanya ingin menjalani saat ini, hari ini, detik ini, dengan atau tanpa rasa itu sendiri. John merasa menjadi tugasnya untuk menjaga jasadnya, kemanapun dia pergi, apapun yang dia lakukan, karena jasad itu adalah bagian dari dirinya sendiri, bagian dari hidupnya.

andi riawan krisdianto

0 komentar:

Posting Komentar

Dokter Masalah Keuangan & Kehidupan Anda

Dokter Masalah Keuangan & Kehidupan Anda
Silahkan Transfer Biaya Konsultasi Sebagai Donasi Pengembangan Dr. Solusi

Semangat Baru KITA HARUS BERUBAH, KITA BISA

Semangat Baru KITA HARUS BERUBAH, KITA BISA
Faith makes all things possible.Hope makes all things work. Love makes all things beautiful. May you have all of the three.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Elf Coupons