Ada sebuah processor yang luar biasa, mahadaya, yang dimiliki setiap orang. Processor ini mampu mengolah berbagai informasi dalam hitungan nanosecond atau sepersekiannya-sepersekian detik. Processor ini mampu mengolah tampilan data, mengenali voice command, dan memberikan output dalam bentuk verbal, 2D, atau 3D sesuai dengan command yang diberikan. Bukan hanya serbaguna, processor ini juga self learning, self updating dan selama power supply nya tidak terputus, ia bisa terus diinstalkan program baru dengan kapasitas tidak terbatas. Rata-rata daya guna optimum processor ini juga cukup lama, mencapai 70 - 90 tahun, bahkan jika dirawat dengan baik, bisa juga bertahan lebih lama.
Perkenalkan processor terhebat yang didesain khusus oleh sang pencipta yang disebut: OTAK. Otak yang merupakan pemberian cuma-cuma dari sang pencipta ini sebenarnya memiliki potensi luar biasa yang bila kita manfaatkan dengan maksimal, akan memberikan output karya–karya maha besar yang luar biasa. Lihat saja Piramida Mesir karya para Firaun, Lukisan Monalisa-nya Leonardo da Vinci, Novel Harry Potter karya J.K. Rowling, Kerajaan Real Estate Donald Trump, sampai iPod dan iPhone buah pikiran CEO Apple, Steve Jobs.
Apa perbedaan antara otak anda dengan otak para tokoh diatas? Sel – sel otak yang bergerak di kepala kita ini tidak berbeda sama sekali dengan mereka yang menciptakan sejarah dunia. Hasil pemikiran dan imajinasi mereka tidak hanya mengukirkan nama besar mereka bagi dunia, tapi juga mendatangkan kekayaan dan kelimpahan yang luar biasa.
Kita pada dasarnya memiliki potensi yang sama besarnya dengan mereka yang sering disebut ’para genius’ atau ’konglomerat kelas dunia’ tersebut. Hanya saja terkadang kita lalai untuk terus menggali dan mempertajam potensi kita. Kita menjadi lelah dan malas untuk ’mengistall’ program-program baru yang akan meng up-grade processor kita lewat belajar. Kita malas mempelajari fungsi baru yang muncul karena terbiasa dengan software versi lama, hingga cara berpikir kita tertinggal dari mereka. Padahal, alangkah dahsyatnya karya yang bisa kita hasilkan seandainya kita mau terus mengembangkan kemampuan otak anda, karena orang lain telah membuktikan kemampuan otak ini berulang-ulang kali dengan kesuksesan mereka.
Apakah anda sudah cukup meng up-grade processor anda, atau anda sekedar tidak mau? Riset menunjukkan betapa kurangnya kita memakai otak kita, selalu under-utilized, dan tidak dipakai secara optimal, seperti processor Intel core 2 quad processor dipakai hanya untuk program Wordstar, atau main Solitaire. Cobalah untuk terus mengasah otak, dan rasakan manfaatnya dalam hidup anda. Segera lakukan! mau? Otak kita kan bukan otak-otak. Salam Otak.
andi riawan krisdianto
0 komentar:
Posting Komentar